nama ali imran ayah dah pilih sejak wafiy belum lahir lagi...jom bace kisah tentang ali imran (keluarga imran)...
Surah Ali
Imran termasuk surat yang panjang (ada 200 buah ayat). Ali Imran adalah nama
seorang lelaki yang keluarganya terpilih oleh Allah sebagai keluarga yang
diberkati (yaitu keluarga Ali Imran). Nama Ali Imran diabadikan di dalam
Al-Quran sebagai salah satu nama surah.
Sesungguhnya
Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi
segala umat (di masa mereka masing-masing), (3:33)
Ternyata
maksud Allah memilih keluarga Ali Imran adalah kerana dari pasangan suami isteri
ini lahir salah seorang wanita yang mulia dalam sejarah iaitu Maryam (atau
Maria dalam Alkitab).
Ketika Maryam
masih di dalam kandungan, isteri Imran bernazar akan “menyerahkan” anaknya itu
kepada Allah sebagai Pemelihara agar kelak menjadi hamba yang soleh yang selalu
berkhidmat di Baitul Maqdis (Yerussalem).
Ketika tahu
anak yang dilahirkan itu adalah perempuan, isteri Imran menamakan anaknya
Maryam, dan isteri Imran meminta kepada Allah agar anaknya itu dipelihara oleh
Allah dan melindunginya dari syaitan.
Allah
menerima nazar isteri Imran lalu mememrintahkan Zakaria sebagai pengasuh dan
pemelihara Maryam. Menurut para ahli tafsir Nabi Zakaria itu adalah bapa
saudara Maryam. Ini bermakna keluarga besar Imran adalah keluarga yang
diberkati kerana keturunannya menjadi orang-orang yang soleh (Imran, Maryam,
Isa anak lelaki Maryam, Nabi Zakaria bapa saudara Maryam, dan Yahya anak lelaki
Zakaria).
Maryam membesar
menjadi wanita yang kerjanya setiap hari hanya beribadah dengan berkhidmat
kepada Allah di Rumah-Nya di Baitul Maqdis. Di sinilah Allah menurunkan
Rahmat-Nya kepada Maryam. Setiap kali Zakaria menemui Maryam di mihrab, dia
mendapati berbagai makanan yang lazat berada di samping Maryam. Dari manakah
datangnya makanan itu? Setahu dia Maryam tidak pernah membawa makanan ke
Rumah-Nya, Zakarilah yang selalu mengantarkan makanan kepada Maryam. Maryam
menjawab bahwa makanan itu dari Allah, mungkin diturunkan dari langit atau
melalui perantara malaikat-Nya.
Di dalam
Surah Ali Imran juga dikisahkan bahwa Nabi Zakaria sudah tua tetapi belum juga
dikaruniakan anak. Disebabkan melihat anak saudaranya, Maryam, yang menjadi
ahli ibadah, Zakaria juga memohon agar dirinya diberi keturunan.
Ketika
Zakaria sedang solat di mihrab, berserulah malaikat Jibril kepadanya:
“Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang saleh”. (3:39)
Zakaria yang
terkejut mendapat wahyu dari malaikat Jibril berasa hairan, bagaimana dia akan mendapat
anak sedangkan dirinya yang sudah berusia dan isterinya pula mandul. Allah
menjawab (melalui malaikat Jibril) hal itu mudah saja bagi-Nya, apapun yang Dia
kehendaki maka akan terjadi (kun fayakun).
Zakaria
masih tidak yakin dia akan mempunyai anak, oleh kerana itu dia meminta petanda
bahwa isterinya bakal mengandung. Allah mengatakan bahwa tanda-tanda isterinya
mengandung adalah Zakaria tidak boleh bercakap selama tiga hari, kecuali menggunakan
bahasa isyarat. Selain itu Zakaria perlu berzikir dan bertasbih pada waktu pagi
dan petang.
Setelah itu,
anak yang lahir itu diberi nama Yahya dan menjadi Nabi yang ke-23 setelah
Zakaria. Dari sini kita juga tahu bahwa Nabi Yahya semasa hidupnya dengan
Maryam.
Kembali ke
kisah Maryam tadi. Allah telah memilih Maryam sebagai wanita solehah yang
dilebihkan dari wanita lain di dunia.
Sebagai
bentuk ketaatan, Allah memerintahkan Maryam agar selalu menyembah Allah, selalu
sujud dan rukuk kepada Allah bersama orang-orang lain yang menyembah Allah.
Sampai suatu
hari Allah akan memberikan suatu keajaiban yang tidak disangka-sangka bagi
Maryam. Allah mengabarkan bahwa Maryam akan mengandung seorang anak lelaki yang
namanya sudah ditentukan oleh Allah yaitu Isa Al Masih (atau Al Masih isa
putera Maryam). Ketika masih
bayi, Isa memiliki mukjizat iaitu sudah boleh bercakap dengan manusia.
Maryam berasa
terkejut, bagaiman dia akan mengandung, padahal dia belum menikah, dan dia
belum pernah disentuh atau berhubungan dengan lelaki. Dia jarang keluar dari
Rumah-Nya, apalagi bergaul dengan lelaki. Allah menjawab seperti kasus Nabi
Zakaria di atas, bahwa hal itu mudah saja bagi-nya, kun fayakun, maka
apapun yang Dia kehendaki pasti akan terjadi.
Demikianlah sekelumit kisah Maryam di dalam Surah Ali Imran.
0 ulasan:
Catat Ulasan